Jadwal Sholat Kota Semarang
notes of facebook
1. Kenapa Aku memilihmu
Aku tdk memilihmu krn kecantikan wajah,indah postur tubuh,manis senyum,pula rayuan,..
Tiap kali kuingat cara pandangmu pada masalah,cara pikirmu akan kehidupan,tunduk tatap matamu,terjaganya langkahmu,terutama kedekatanmu pada Allah,aku luluh!!!
Hingga jarak itu akan kutempuh,hingga kenyataan bhw aku tdk ingat wajahmu spt apa,hingga benturan budaya akan kuhadapi,..
Agar hidupku menujuNya tenang krn engkau dampingi,agar penerusku sepertimu,agar pintu surga tidak tertutup untukku,..
Ingatlah kalimat ini saat keputusan Allah menemui kita,..
Wahai gadis yg tdk kuhitung apa pun kecuali keimanannya!
2. Buta
mata hatiku telah buta,...
tak perlu aku tersayat oleh pesona siapa-siapa,...
telinga hatiku telah tuli,..
tak perlu aku menggigil dalam duka mendengar kabar yang melukai hati,..
tak lagi aku sakit karena pesona,..
tak lagi aku merana mengingat siapa pun juga,...
tak perlu lagi aku bermimpi dan menangis karena mimpi akan siapa pun juga,..
tak perlu lagi aku menunggu dan berharap bahagia dari siapa pun juga,..
aku hanya akan jatuh cinta,...
terluka,...
menderita,...
bahagia,...
dan tersenyum karena cinta,.. saat semuanya halal!!!
3. Nilai Kebahagiaan
bermula dari susunan jadwal pribadi bulan maret yang padat dan penting,akhirny ana putuskan untuk membeli jas kasual baru (biar enak dlihat dan elegant).
jadilah pergi ke salah 1 mall terbesar di semarang dgn menyiapkan cash dlm jmlh di luar bawaan biasanya hingga dompet menebal.
sampai di mall pertama ternyata ukuran tdk pas, maka pencarian berlanjut ke mall berikutnya.
di mall kedua ukuran sudah pas,tapi tidak pas dengan bentuk badan.
semangat tidak terhenti begitu saja.
lanjut ke salah satu distro (saran teman)
tidak ketemu!
putus asa tiada bisa menghentikan langkah menuju mall besar semarang lainnya...
di mall ke tiga stokny banyak dan variatif dengan aneka merek, dan pasti harganya juga.
ana tiada lagi mempedulikan harga!
satu dicoba, dan ganti, lalu bertanya lagi, dan mencermati yg lain.
ternyata tidak ada yang sesuai!
ibarat kata,justru ganthenge (jawa: ketampanan) jadi berkurang kalo pakai!
padahal hargany tiada satu pun yang murah.
ternyata seperti itulah hidup.
nilai keindahan (kebahagiaan) bukan pada mahalnya harga,atau tingkatan kuota!
bayangkan jika kita diberi istri sangat cntik (suami sangat tampan), tapi ternyata justru membuat perasaan kita selalu tidak tenang dan cemburu : takut dia diambil orang atau berpaling dari kita.
atau pasangan yang kelewat pintar, tetapi justru karena kepintarannya itu, dia tidak menganggap kita ada atau justru memandang rendah karena merasa kita tidak bisa memberi sedikit pun solusi (anggapan bahwa kita bodoh).
itulah kebahagiaan seperti yg sudah ditegaskan Allah.
bisa jadi kt menyukai sesuatu padahal dia buruk (bagi kita) dan membenci sesuatu padahal dia baik (bagi kita).
maka jangan mendasarkan penilaian begitu saja hanya pada harga (nilai tampak dari sesuatu), terlebih jika itu berujung pada pemenuhan kebahagiaan kita, tapi apakah itu (dia) pas,baik bagi kita atau tidak.Allahua'lam.
(pembelajaran dari pulang berburu jas kasual setelah membaca komen seorang calon dokter)
4. Enaknya HIdup Sendiri
enaknya hidup sendiri
makan nasi bisa berkumpul dengan para kuli,
bukan mereka yang berdasi,
maka pun lepas dari minderisasi
enaknya hidup sendiri
tidur bisa menempel lantai
bukan diatas lateks dengan selimut menjuntai
hingga syukur,tasbih,dan tahmid begitu saja teruntai
enaknya hidup sendiri,
dini hari masih terlampau dini,
badan tiada sudi direbah,
nyamuk gagah berbaris dan bertubi,
menyerang pun kita tiada lengah,..
maka tangan dan otak pun berkolaborasi,..
menyusun rencana tindakan esok hari
enaknya hidup sendiri,..
uang lima ratus rupiah jadi begitu berarti,..
hingga benak fikir selalu teringat ummi
betapa keringat beliau keluarkan untuk mempertahankan nafas ini,..
enaknya hidup sendiri,...
kekuatan ukhuwah terasa hingga kedalaman yang luar biasa
betapa manusia butuh yang lainnya
dan penghormatan pada sesama muncul begitu saja!
enaknya hidup sendiri,...
5. Tidak Enaknya Hidup Sendiri
tidak enaknya hidup sendiri
makan nasi tanpa senyum bidadari,
hingga terkadang hidangan panas terasa basi,
tidak enaknya hidup sendiri
tidur bisa begitu menggigil
bukan karna dingin lantai,atau godaan embun pagi, hingga selimut dipaksa menjuntai
padahal keringat telah kuyup,bukan hanya terurai
tidak enaknya hidup sendiri,
dini hari tiada punya arti,
badan tiada sudi direbah,
bukan tentang nyamuk gagah berbaris dan bertubi,
tapi karna hati dan fikir memaksa berdiskusi,..
tiada mau berhenti,..
tidak enaknya hidup sendiri,..
punya uang pun seolah tak berarti,..
hingga telinga slalu terngiang ummi,..
sangat wajar beliau begitu menanti
anggota baru keluarga besar kami
tidak enaknya hidup sendiri,...
godaan dosa terasa hingga kedalaman yang luar biasa
betapa manusia diberi nafsu oleh tuhannya,
hanya puasa,puasa,dan puasa,..
tidak enaknya hidup sendiri,...
ide
hmm,..tahun ini berencana rehat menulis (cinta islami),.. tapi ana mau survei... klo harus menulis tahun depan, pada mau ditulisin tema apa? silahkan menjawab di sini atau di cbox (kotak pesan di bagian samping),.. jazakumullah
synopsis
Meniti Jalan ke Surga
akhirnya novel ke tiga (ditulis ke empat) ana masuk juga di gramedia. novel ini adalah novel ringan pertama ana dengan ketebalan hanya 182 halaman dan ukuran buku kecil. novel ini bercerita tentang anak-anak SMA yang menghadapi kelulusan dan pilihan jalan akan masa depannya dengan sebuah keputusan yang diambil melalui berbagai pertimbangan. setting masih di SMA dan ciri novel Kangali insyaAllah masih akan tetap ditemui (canda, syar'i, dsb)
selamat mencari dan membaca. semoga bermanfaat dan makin mendekatkan diri pada Allah,amin.
CARA BIJAK MENJADI SEORANG PENULIS YANG BAIK BAG 2
AYO PILIH KAMAR,…..
Setelah cukup lama (atau sangat lama) akhirnya ana bisa posting lagi kelanjutan cara-cara (ways) bijak untuk menjadi seorang penulis yang baik. Semoga tidak mengecewakan. (amin, amin, amin ya Robb,…)
Kalau di bagian satu kita bicara masalah niat (intention), maka di bagian ini kita akan bicara mengenai ruang, kamar, bagian, wilayah, (dan aneka kata benda lain yang sejenis)
Sebenarnya apa maksud dari judul di atas? (ayo pilih kamar,..)
Yang dimaksud di sini adalah bahwa sastra itu luas, dengan aneka bagian-bagiannya. Kita perkecil menjadi tulisan fiksi, itu pun masih sangat luas. Ibarat sastra itu dunia, maka karya fiksi adalah benua Eropa.
Persoalan kemudian, kita akan berada di Negara (tempat) mana? Sama seperti sebuah bangunan besar, kita akan berada di kamar yang mana?
Mari kita anggap sastra itu sebuah bangunan dengan tiga lantai dan berpuluh kamar,….
Lantai pertama, adalah lantai yang diperuntukkan bagi usia di bawah 15 tahun,…. Atau biasa kita sebut lantai anak-anak.
Lantai kedua adalah lantai usia 15 sampai 24 tahun,.. yang bisa kita sebut sebagai lantainya para remaja
Dan lantai terakhir adalah lantai untuk usia 25 tahun ke atas atau dewasa (tentu ada lift nya berarti,.. biar para orang tua tidak capai,.. hehe)
Maka kita pun akan memilih tulisan kita akan kita arahkan pada lantai berapa dulu? Jika tulisan kita berisi bagaimana langkah dan cara menjadi kakek-nenek agar disukai para cucu, tentu tidak mungkin (tidak tepat) kita arahkan pada lantai remaja atau anak-anak. Jika tulisan kita akan berisi bagaimana cara mengukir senyum bagi pasangan kita (yang sudah menikah) tentu tulisan kita juga tidak pantas kita tujukan pada lantai remaja maupun anak-anak.
Maka kita harus tahu, sekiranya level mana yang akan kita tuju untuk tulisan (bahan di kepala yang akan ditulis)
Dan ini baru levelnya, belum pada kamarnya,…
Kita persingkat saja, jika kita sudah memilah kamar itu, akan menjadi lebih mudah bagi kita untuk memilih kamar yang mana? Mau menulis tentang sejarah, cinta, social? Dan masih banyak hal lain meskipun ini adalah karya fiksi.
Memilih dan memilah di sini pertama kali ditujukan untuk memantapkan niat kita agar menulis lebih bersemangat; dengan sebuah keyakinan bahwa tulisan kita akan diterima para penghuni kamar yang sudah kita pilih. Hal ini juga akan mempermudah menyusun kerangka tulisan, juga penyusunannya karena kita sudah memiliki sebuah arah yang dituju.
Cukup kah demikian?
Tidak,… pemilihan ini bukan hanya diartikan untuk mengarahkan, tetapi juga untuk menjaga konsistensi.
Maksudnya adalah, jika kita sudah memilih level dua dengan tema cinta yang baik fillah, maka kita jaga tulisan kita pada kamar itu agar tidak berpindah kamar, atau naik turun level. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa kamar-kamar lain dan level-level lain bisa kita libatkan, tetapi harus digarisbawahi ini hanya sebatas dilibatkan, yang tidak mengganggu, atau merusak hal utama yang sudah kita pilih untuk kita tulis dan arahkan.
Karena semua hal tersebut dimaksudkan agar tulisan kita tidak ambigu, atau abau-abu sehingga akhirnya para pembaca (baca ; para penghuni kamar yang dituju) malas membaca tulisan kita meskipun sebenarnya berisi hal-hal indah yang bermanfaat. Hingga akhirnya menyebabkan tulisan kita tidak akan memiliki kelanjutan yang bagus meskipun sebenarnya saat pertama kali diluncurkan mendapat respon yang baik.
Hmmmmm,………… ana hanya berdo’a semoga tulisan kali ini cukup bisa dipahami (karena sepertinya kok agak runyam gimana tulisan kali ini,….)
Allaahu a’lam, semoga difahami, bermanfaat, dan sampai ketemu pada kelanjutan cara ala Kangali ^_^